Masjid Agung Sheikh Zayed Al Nahyan
Masjid Agung Sheikh Zayed Al Nahyan

Masjid Agung Sheikh Zayed merupakan simbol dari negara UEA. Masjid ini adalah hasil maha karya dari pendiri kerajaan UAE Sheikh Zayed Al Nahyan.

Masjid ikon UEA ini dibangun sebagai bagian dari mimpi besar sang raja untuk memimpin rakyat UEA dari negara berkembang, tradisional menjadi negara modern.

Mega proyek ini sempat terhenti pada saat sheikh Zayed wafat pada tahun 2004, kemudian proses pembangunan masjid kembali dilanjutkan oleh putranya, Sheikh Khalifah bin Zayed Al Nahyan sebagai presiden UEA yang langsung memimpin penyelesaian proyek pembangunan.

Masjid Sheikh Zayed terinspirasi oleh pengaruh arsitektural kebudayaan besar dunia, yaitu Mughal dan Maroko.

Dengan delapan puluh dua kubah bergaya Maroko berhias batu pualam putih lengkap dengan pelataran tengahnya sebagaimana di masjid Badshahi di kota Lahore Pakistan yang bergaya Mughal, terlihat masjid ini memiliki keindahan corak budaya yang sangat tinggi.

Di ruang utama masjid ini terletak kubah utama masjid berdiameter tiga puluh dua meter dan memiliki tinggi lima puluh lima meter dari dalam atau sekitar delapan puluh lima meter tampak dari luar.

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan memiliki luas dua puluh dua hektare atau setara dengan lima kali lapangan sepak bola yang sanggup menampung 40.960 orang. Selain itu, masjid agung kebanggaan rakyat UEA memiliki beberapa ruang yang terdiri dari 7126 ruang utama, 1960 ruang sholat terbuka, 980 ruang sholat wanita, 22.729 ruang di area pelataran tengah, 682 ruang selasar ruang utama dan 784 selasar pintu masuk utama.

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki lebih dari seribu pilar di area luar yang dilapis lebih dari dua puluh ribu lembaran pualam dan batu alam polesan, termasuk lapis Lazuli, red agate, amethyst, abalone shell dan mother of pearl. Di ruang utama terdapat 96 pilar bundar berukuran raksasa yang kesemuanya di lapisi dengan mother of pearl. Dan terdapat juga menara setinggi hampir seratus tujuh meter di empat penjuru masjid.

Di kompleks bangunan ini juga dibangun kolam seluas tujuh ribu meter persegi yang dibangun menggunakan bahan keramik lantai warna gelap, kolam kolam ini memantulkan bentuk arkade, memberikan kesan pemandangan spektakuler di bawah kilauan cahaya lampu pada malam hari, tata cahaya yang unik ini dirancang untuk memantulkan cahaya bulan. Pemandangan awan abu abu kebiruan di proyeksikan ke dinding luar masjid dan menghasilkan pemandangan yang berbeda setiap hari.

Rancangan dengan karya seni tinggi ini juga terlihat di dalam masjid dengan menggunakan material pualam Italia dipadu dengan rancangan ukiran floral, ruang sholat utama serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas. Pintu utama masjid ini dibuat dengan bahan kaca setinggi dua belas meter dan lebar tujuh meter memiliki berat lebih dari dua ton.

Selain kemegahan dan kemodernan desainnya, Masjid Agung Sheikh Zayed juga dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang terletak di sisi utara.

Perpustakaan ini dilengkapi dengan buku buku klasik dan buku buku terkait dengan Islam termasuk tentang ilmu pengetahuan dalam Islam, peradaban, kaligrafi, seni budaya, koin koin Islam hingga buku buku kuno berusia 200 tahun.

Sebagi salah satu warisan peradaban Islam, perpustakaan ini menyediakan buku buku dan dari berbagai bahasa termasuk bahasa Arab, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Korea.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here